Sabtu, 28 April 2012

Kartini Menggugat

Tanggal 21 April, menjadi momentum penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Setelah hengkang dari bumi pertiwi, penjajah mengetahui indonesia lebih berarti bagi penduduknya dari pada diserahkan setelah banyak menelan korban kepada mereka. Tentu, yang melatar-belakangi pengetahuan mereka adanya semangat juang tinggi dari setiap warga negara yang mendabakan kedamaian. Saya rasa semua orang punya harapan sama dalam menyelamatkan hak hidup secara berkesinambungan.

Masa itu penuh semangat penuh pergolakan dan situasi tak kunjung surut dengan gelombang harap dan kecemasan. Seluruh elemen bangsa meneriakkan yel-yel anti dominasi asing dan mengobarkan api perlawanan menentang otoritas berkuasa yang hendak mencabik-cabik kesatuan dan persatuan bangsa, hingga pada giliranya upaya pencaplokan negara akan bisa terlaksana. Pada sederet barisan penabuh genderang perlawanan, Kartini ikut ambil bagian dalam menentukan nasib bangsa dan negara. Duta wanita ini  memberanikan diri bukan hanya karena terpanggil kesadaran akan ancaman negara dalam bahaya, melainkan ingin membuktikan sekaligus menunjukkan bahwa untuk sebuah perjuangan, zona perlawanan anti kejahatan dan penjajahan tak harus dimonopoli kaum lelaki.

Kiprah seorang wanita yang ingin diperlihatkan Jeng Ayu Kartini, tidak dibatasi sekat-sekat kesibukan menumbuhkembangkan pembawaan kodrati yang bercorak feminis, atau semata-mata merawat dimensi ke-ibuan yang lebih memerankan aspek internal sebagai pelaksana tugas keluarga. Wanita modern memilih untuk tidak terlibat dalam perseteruan pro kontra perebutan status dirinya sebagai sosok dengan potensi beragam yang bisa dimanfaatkan diluar rumah. Mereka tak menolak status ibu rumah tangga yang penting bergaya seleb. Atau senang dengan sebutan berkarier namun ditampilkan lebih presticious dan elegan.

Sebagai dampak pemanjaan teknologi modern yang memaksa orang tak berdaya dihadapan sistem serba digital yang semakin menjanjikan efektivitas. Wanita yang lebih mengedepankan bahasa tubuh dan kecantikan, susah menjadi wakil negara disaat dipanggil olehnya untuk berkabung. Baginya urusan keamanan bisa menjadi No sepuluh. Emansipasi menjadi penting baginya sebagai alat mempertahankan hidup disamping lelaki yang lebih bervarian dalam profesi dengan klaim kesamaan peran. Persamaan hak, masalah gender, tanggungjawab yang sama dan sama-sama berperan dalam segala hal, membuat seorang wanita di abad manipulatif ini merasa lebih berpeluang untuk kreasi diri dan mengembangkan karier.

Perubahan peran ini yang hendak digugat Ibu kita Kartini. Kalau setiap wanita merasa sudah menguntungkan orang lain dengan sikapnya yang memanjakan diri dan mementingkan haknya sendiri, maka tidak diperlukan kata perjuangan yang lebih mendahulukan kepentingan orang lain. Konteks ini yang disitir Kartini sebagai upaya membangun peradaban materialistis diatas derita dan nasib orang-orang terpinggirkan. Kartini tidak pernah mengenal apa yang disebutnya zaman ini dengan istilah, ' semuanya tergantung uang'. Karena, beliau sadar bahwa ideom itu tak selalu benar meski tak selalu salah. Tentu, dalam hal kecil untuk memperoleh kebahagian, uang tidak mampu sepenuhnya menghadirkannya, berapa banyak orang mati karena dan dalam lumbung harta.

Hari Kartini adalah hari kebesaran wanita. Hari sejarah peradaban dan kemulyaan wanita. Kartini milik semua wanita di dunia, karena perjuangan hak dan pejuang kebenaran tak kenal batas-batas negara atau sekat-sekat agama. Ia menjadi Idola bukan lantaran menjadi pejuang wanita yang penuh keberanian dan tekad, tapi karena semangat dan kesadaran bahwa meskipun dirinya adalah wanita, potensi tersembunyi dari jiwa perlawanan terhadap ketidak-adilan tetap menyala. Semua profesi yang dijalankan para Ibu dan wanita dengan ragam macamnya, bisa diarahkan menjadi peluang baik yang dinamis untuk berbagi kebaikan kepada orang lain. Berbagi resep masakan, berbagi pengalaman olah tubuh atau BL, berbagi trik jitu pemasaran dan berdagang, dan lain-lain. Nilai seseorang dapat ditentukan pada sejauh mana kepeduliannya terhadap sesama. Semangat berbagi dalam kebaikan dan semangat menebar energi positif ditengah-tengah masyarakat membuktikan nilai kepribadian seseorang yang tinggi dan penuh empati.          

Sabtu, 12 November 2011

Menilai Isteri Pake Kacamata Tetangga

Saya punya teman lama yang baru bertemu lagi kemaren tanggal 5/11-2011 di sebuah swalayan dengan anak-anak dan isterinya yang masih terlalu muda untuk menemaninya sebagai ibu dari anak-anaknya. Pertemuan singkat sekali tapi terasa begitu lama, mungkin karena kenangan lama kembali terusik diantara kita dalam obrolan singkat itu dan tidak lama kita pun berpisah. Menariknya,

Kamis, 10 November 2011

Kawin Beda Agama Masih Relevankah?

   Perkawinan jika dilihat dari sudut biologis dimana pria dan wanita saling bercengkrama, berbagi mesra dan kenikmatan serta saling memberikan puncak keinginan sebagai makhluk seperti lainnya yang mesti menyalurkan hasrat sexsualnya, maka hal demikian masih dalam kategori memenuhi kebutuhan biologis yang secara normal mesti disalurkan. Semakin besar intensitas perhatian terhadap kemauan birahi, semakin besar pula

Minggu, 06 November 2011

Mengantri Seorang ABG Dengan Kawin Cerai

  Ada yang pengin tau perjalanan sebuah desa yang terletak di daerah jawa barat, tepatnya di Kota Indramayu, namanya, Ciceleng? jangan berasosiasi kota tersebut tempat bermukimnya satwa Celeng atau Babi hutan karena nama yang sama dengan nama binatang liar itu. Tapi, entah juga, bisa jadi karena dulu memang para binatang liar itu ditempatkan disana, sehingga untuk memudahkan orang mengenalinya, maka

Jumat, 28 Oktober 2011

Dalai Lama: Wanita Tak Bisa Bahagia

Persepsi yang mengatakan, hidup dengan seabreg kemewahan membuat seseorang bahagia adalah keliru. Memiliki semua sarana hidup yang melimpah menjanjikan kebahagiaan dan menyelamatkan orang dari kesengsaraan, sangat tidak benar. Hidup bukan berarti diklaim semu. Jangan buru-buru mengikuti klaim seperti itu. Bila orang mencari

Rabu, 26 Oktober 2011

Wanita Berkerudung Malu

 Tak seperti lazimnya di zaman ini, para wanita tempoe douloe lebih menyukai dirinya unutk dirinya dari pada wanita masa kini yang lebih memilih orang lain terutama laki-laki untuk menyukai dirinya. Sarana kelengkapan sebagai modal percantik diri yang memiliki anggaran khusus untuk dibelanjakan, tak pernah tertinggal sekejap pun. Semua diperhatikan lantaran ingin dirinya terlihat cantik.

Minggu, 16 Oktober 2011

Aturan Haji Potensi Lenyapkan Peluang Emas

- seri tinjauan kritis masalah haji-


Berhaji adalah melakukan rukun islam yang kelima, yaitu melakukan sebuah perjalanan ke tanah suci Mekkah sebagai perbuatan ibadah yang harus disyukuri. Setiap muslim mendambakan haji agar memperoleh kesempurnaan dalam beragama karena telah melakukan semua petunjuk agama (rukun) secara menyeluruh.
Mekkah dan Madinah, tujuan berhaji. Karena, disanalah sebuah rumah Tuhan

Kamis, 13 Oktober 2011

Dewa Pulau Dewata Mengamuk

gempa.jpg
(sendiko dewo)
 Hari ini terdengar berita pulau Bali didera gempa berskala 6,8 SR yang lebih tinggi tekanannya dari yang sudah pernah dialaminya beberapa bulan yang lalu. Di negri seberang masih ramai hujan investasi dan peningkatan produk komoditas unggulan, sementara di Bali sedang diguyur hujan musibah gempa yang cukup memprihatinkan.
Tentu ada yang tidak beres dari

Rabu, 12 Oktober 2011

Negri Perkasa Untuk Bangsa Sendiri



September-Oktober 2011 telah menjadi saksi sejarah betapa Indonesia semakin memboyong citra jelek dimata dunia. Berita terakhir di bulan ini, mungkin bibit  dan sumber analisisnya berlangsung di September atau bahkan sebelumnya, terkait soal pengakuan beberapa wilayah teritori NKRI oleh Malaysia. Camar bulan dan Tanjung Datu, dua wilayah yang